Salaman yang ditolak :D

Hallo…

Berasa lama banget gak nulis di wordpress, ngunjungi aja gak pernah gimana mau nulis hahaa…

Duh padahal niatan awal bikin akun ini buat cerita atau sekedar mengeluarkan uneg-uneg, jadi malah gak pernah di buka…

Di sela-sela tugas, aku pengen cerita. Ini kisah di masa lalu sih, kisahnya memalukan tapi justru malunya itu membuatku berpikir.

Jadi gini ceritanya…..

Sekitar tiga setengah tahun yang lalu, yaa saat itu aku masih tingkat pertama, baru beberapa bulan merasakan jadi anak kuliahan. Saat liburan semester pertama, paguyubanku mengadakan try out untuk anak SMA kelas 3 di daerahku. Aku sangat bersemangat mengikuti acara itu, berangkat pagi-pagi dari rumah bersama temanku, maklum aku gak dapat ijin naik motor sendiri jadinya cuma bisa nebeng temen.

Singkat cerita nih, aku dapat bagian jaga di salah satu ruangan  try out. Dua jam diam di kelas mengamati adik-adik yang menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda saat berhadapan dengan soal-soal try out membuatku bosan. Berkali-kali pandanganku menyapu seluruh isi ruangan, ada beberapa peserta try out yang juga melihatku, mungkin mereka berpikir aku terlalu ketat sebagai penjaga, tapi yaa apa boleh buat? Gak mungkin kan aku ngajak ngobrol mereka? Hahaa…

Bosan hanya mengamati, akhirnya aku putuskan untuk jalan mengelilingi seisi ruangan, melihat lebih dekat satu persatu lembar jawaban mereka, sekilas saja sudah cukup membuat mereka gugup, haha padahal gak bermaksud membuat mereka merasa tidak nyaman, yaa sudah aku bilang kan hanya untuk sekedar menghilangkan kebosanan.

Saat sedang asik melancarkan keisengan yang membuat peserta try out gugup dengan aksi sok killer-ku, aku melihat ada cowok mondar-mandir di depan kelas, sepertinya anak paguyuban juga, tapi kok aku gak pernah liat? Ini aku yang unsos apa memang dia yang gak pernah keliatan? Tapi kalau dilihat mungkin dia kakak tingkat,bukan mungkin lagi sih, tapi pasti karena aku kenal semua anak paguyuban yang seangkatan denganku.

Bosan dengan aksiku, aku keluar kelas, bukan keluar juga sih tapi mengamati mereka di pintu kelas. Tiba-tiba sosok yang mondar-mandir tadi menghampiriku, aku tersenyum dan mengangguk kepadanya, anggap saja rasa hormat junior ke senior.

Dia bilang kalau dia jaga di kelas sebelah, dia menebak kalau aku angkatan 2012, ya dia memang tak mengenalku dan aku juga tak mengenalnya karena kita berasal dari SMA yang berbeda. Keasikan ngobrol tentang jurusan dan lain-lain membuat kita lupa kalau kita belum berkenalan, gak enak kan kalau ngobrol tapi gak tau nama. Akhirnya aku berinisiatif untuk menyebutkan namaku sambil mengulurkan tangan kananku. Dia tersenyum lalu menyatukan kedua telapak tangannya tepat di depan wajahnya, mengangguk sambil menyebutkan namanya.

JLEB…. Sakit hati adek, mas….

Beberapa saat aku hanya bisa bengong, setelah tersadar langsung aku tarik uluran tangan kananku. Dengan kikuk, salting, bingung aku berusaha tersenyum. Dalam hati aku mengutuk diriku sendiri, bagaimana tidak? Aku cewek, dengan santainya aku mengajak laki-laki yang bukan muhrim bersalaman dan entah itu disebut untung apa buntung aku mendapat perlakuan seperti itu darinya. Aku malu, seperti inikah rasanya ditolak? Hahaa becanda deng… Ya sekali lagi aku tekankan, AKU MALU… Sesaat mungkin aku malau pada cowok itu tapi setelahnya aku merasa biasa karena dia mengajakku mengobrol tentang hal lain.

Setelah kejadian itu aku selalu memikirkannya, rasa maluku bertambah besar, bukan malu dengan cowok itu, tapi malu kepada Sang Pencipta. Ya kejadian itu merupakan pukulan telak buatku, kejadian itu membuatku belajar dan mempertebal rasa maluku.

Yaa itulah cerita salamanku yang ditolak, pengalaman nyataku yang tak pernah aku lupakan walau aku mungkin sudah lupa seperti apa wajah cowok itu. Hahaaa

Sekian untuk tulisan kali ini, yang ngerjain tugas semoga cepat kelar tugasnya, yang mau bersantai , selamat bersantai semoga tidur nyenyak…

2 respons untuk ‘Salaman yang ditolak :D

Tinggalkan komentar